Wednesday, December 17, 2014

Pertolongan & Ketulusan

Entah mengapa saya teringat pada pengalaman saya sekitar tahun 2006 (wah sudah 8 tahun lalu!). Pada saat itu saya resign dari project di LAPI Divusi karena saya ingin mencoba peruntungan bekerja di perusahaan yang besar (biasalah anak muda). Satu persatu saya coba. BCG, perusahaan konsultan manajemen ternama, hasil gagal. Schlumberger, oil services company, disaring dari 1000 orang sampe 50 orang terus gagal (agak sakit yang ini), P&G, ga tau sih kenapa ngelamar ini dulu =)) Lolos tes tertulis terus gagal pas interview. Accenture, interview 2-3 kali terus gagal. McKinsey, gagal juga. Cisco, gagal. IBM, interview dua kali, gagal. Conoco Phillips, gagal. 

Pada masa-masa itu saya ya cuma nongkrong-nongkrong di kos saja dan mengandalkan sisa uang tabungan hasil project tahun 2005. Uang dari orang tua juga sudah tidak ada, karena Bapak saya baru saja meninggal dan Ibu saya sudah tidak kerja. Waktu-waktu saya di kos itu, saya sering ketemu dengan temannya teman kos saya :D sebut saja Mas M. Orangnya cuek abis, nyantai dalam hidup dll. Beda umur sekitar 9 tahun dengan saya, Ya kalo saya bilang sih, Mas M orangnya rada ga jelas sih hidupnya, pengangguran juga saat itu. Ya banyak ngobrol dengan dia dan sempat juga cerita tentang saya lagi mencari kerja dll. 

Suatu saat, saya ditawarkan sama dia untuk dihubungkan sama temannya yng kerja di perusahaan X. Kebetulan temannya sedang mencari staff. Bukan staff tetap sih, tapi kontrak. Karena saya juga sudah butuh uang ya sudah saya terima saja. Akhirnya ya saya di-interview sama temannya Mas M dan bos-bosnya. Setelah itu ya diterima dan saya ambil saja. 

Entah mengapa, setelah beberapa tahun saya mikir lagi, saya baru sadar bahwa jasa Mas M ini besar banget untuk saya. Yah maklum, waktu itu saya jg masih muda banget, masih mikir diri sendiri hebat tanpa orang lain dll. Mas M melakukan hal "kecil" itu padahal dia nggak untung apa-apa. Saya jg bukan teman dekatnya. Parahnya lagi kayaknya saya belum pernah bilang terima kasih ke dia. Semoga suatu saat nanti saya bisa bertemu dengan dia dan berterima kasih kepadanya. 

Setelah saya itu, saya pun pindah ke Jakarta, mulai bekerja dan akhirnya bertemu seseorang yang luar biasa baiknya dan tulus. Mungkin orang paling baik dan tulus yang pernah saya temui selain Ibu dan adik saya. Sayangnya, saya lagi-lagi tidak menyadari hal ini di awal-awal namun paling tidak saya pernah berterima kasih kepada orang yang ini. 

No comments: