Tuesday, January 03, 2012

Renungan

Beberapa waktu lalu ada hari Natal dan Tahun Baru, banyak orang merenung, sayangnya waktu itu saya gak sempet refleksi hehe.. Pas Natal malah jempol dibedah, pas taon baru malah ngorok dengan sukses.

Tapi hari ini:
Jam 02.30 dinihari @Fasilkom terbangun deh dari tidur. Rasanya pikiran sangat jernih,sangat tenang, sangat bersyukur atas semuanya. Dan tiba-tiba ingin berdoa, ingin mengucap syukur, ingin mendoakan beberapa hal tertentu. Tahun 2011 terus terang udah agak jauh dari Tuhan, agak jarang berdoa, ke gereja juga bolong-bolong hehehe. Berdoalah saya untuk Ibu saya, adik saya, dan seseorang yang baru saya kenal beberapa hari ini. Saya bersyukur memiliki Ibu seperti dia, yang selalu memperhatikan saya, yang rajin menanyakan kabar saya, yang selalu berdoa buat saya. Seperti kata Raditya Dika, perhatian dari orang tua adalah "gangguan" terbaik yang akan pernah kita terima dalam hidup. Untuk Bapak saya, saya tidak mendoakan dia lagi, karena dia sudah tidak ada, tapi saya selalu bersyukur memiliki figur Bapak seperti dia. Saya bersyukur karena dia selalu menggembleng agar saya selalu melakukan yang terbaik, mendidik saya dengan keras, dan seseorang yang bisa menjadi teman ketika saya beranjak remaja, bersyukur atas becandaan-becandaan khasnya, bersyukur atas nilai-nilai orang Maluku yng pernah dia sampaikan. Selalu terasa berat ketika setiap momen penting seperti Natal/Tahun Baru saya melihat keluarga lain lengkap sedangkan kami cuma bertiga. Waktu Bapak masih ada, selalu ada tradisi, tutup tahun tidak boleh kemana-mana. Lalu pas tengah malam pergantian tahun nggak peduli betapa ngantuknya kita dia akan mengajak untuk berdoa sama-sama sekeluarga. Untuk adik saya juga sangat bersyukur, di tengah kesibukan yang luar biasa pun dia sempat menanyakan kabar saya, selalu menjadi teman yang asyik bagi saya, selalu mensupport dengan pilihan yang saya ambil. Terus terang saya bangga dengan apa yang sudah dia raih, dia sudah bisa mandiri, diberikan karir yang cukup lancar sampai saat ini dan memperoleh lebih dari cukup. Semoga dia tetap rendah hati.


Merenung tentang hidup, jadi ingat buku yang saya baca di Kinokuniya kemarin, judulnya Advancing Your Career. Di bab pertamanya (ditulis oleh seorang Professor di Harvard), ada bab tentang "apa sih yang ingin kamu lakukan dalam hidupmu", ya intinya yang namanya mendefinisikan tujuan hidupmu (purpose) itu penting banget. Pekerjaanmu, tempat kuliahmu, hobimu dan lain-lain itu adalah bukan yang utama tapi berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuanmu. Cukup menarik dia mengatakan bahwa dulu waktu muda, tiap hari dia menyediakan waktu satu jam untuk merenung/melakukan sesuatu yng religius, berusaha mendefinisikan tujuan hidupnya.

Terakhir, individual achievement itu penting, namun hidup itu bukan cuma tentang individual achievement. Bermanfaat bagi orang lain menurut saya jauh lebih bermakna e.g. membantu orang lain untuk mengeluarkan semua potensi mereka supaya mereka dapat mencapai sesuatu. Betapa pintarnya seseorang, betapa kayanya seseorang kalau mereka belum bermanfaat bagi orang lain saya pikir masih ada kurang dalam hidup mereka.

Semoga apa yang saya lakukan dalam peran saya saat ini dapat memuliakan Tuhan dan bermanfaat bagi saya sendiri/orang lain.
Amin.

/* Time to code agaaaaiiiin*/

1 comment:

Anonymous said...

Amin Pak..
:D
~Mahasiswa Bapak