Tuesday, January 24, 2012

Learn New "Languages"

In the last four years, I mainly used Java as a main programming language to do my work. And I just realized that it's been a while since the last time I learned new programming language. So if I have enough time I'd like to learn these languages:

1. Perl
It's not a new language afterall, however I cannot code in Perl! Shame on me! Realizing the text processing power (regular expression/ text mining) of Perl, I definitely need to learn this language. Actually when we did some work in IR lab for TREC competition, part of our work rely on Perl. Usually when it comes to Perl thingy I just handed over to Clara (the master of Perl!) . As Clara said, Perl is a must for an IR guy :D

2. Python
Hmm, not sure about the power of this language, however, I used Python a bit when I participated in Google Summer of Code 2009 (although failed in the 2nd phase of the program :(( ). In addition to that, there is an NLP tool built on top of Python, called OpenNLTK.

3. PHP
I'm bad at web programming, really bad. I only did it in 2004 , if I remember correctly, for a web programming course assignment.

4. Objective-C
Simple reason, my sister bought me a MacbookPro ! It would be interesting to learn developing applications for iOS.

Well, the list shouldn't stop here. Actually still many things I want to learn but I don't think I can spend sufficient time to do that. The highest priority is for Perl. I think 1-week is enough.

Friday, January 20, 2012

Istirahat Sejenak

Phew.. minggu ini lumayan produktif. Nilai DDP kelar, nilai Gamedev kelar, udah dimasukkan ke SIAK Angie. Lumayan capeknya ya seperti biasa pas ngelayanin "komplain" dari mahasiswa. Paper TREC juga sudah di-submit.

Akhir minggu ini Fasilkom tutup, soalnya ada acara family gathering. Acara ini lumayan dahsyat, seluruh elemen Fasilkom diajak ke Bandung (beserta keluarga mereka). Sebenarnya sih pengen pulang ke Salatiga ketemu nyokap, udah kuangen buanget. Tapi ya jarang2 juga sih acara family gathering Fasilkom jadi diputuskan ikut. Lagipula Bandung kota yang bersejarah bagi saya. Setiap kesana pasti teringat masa-masa kuliah dulu. Moga-moga fun deh family gathering-nya hehe.

Moga2 dengan istirahat sejenak bisa lebih fresh karena minggu depan akan menjadi minggu yang berat, soalnya harus ngebut eksperimen untuk SIGIR. Moga2 bisa selesai. Minggu depannya lagi udah ke Pakistan semingguan buat training. Hiks, libur kok dikit amat yaaaa. Semangat!


Sunday, January 08, 2012

[Nyampah Dulu hehe] Jadi Dosen itu Nyantai? Ooooh..Anda Tidak Tahu Saja..

Sering sekali ketika saya bertemu temen lama, dan mereka menanyakan saya sekarang ngapain sepulangnya ke Indo, reaksi mereka adalah kaget saya jadi dosen dan yang kedua adalah respon mereka selanjutnya adalah "ooh, nyantai dong jadi dosen.."

Ndenger kalimat seperti rasanya bikin panas. Mereka nggak tahu aja bagaimana dan apa yang terjadi di belakang layar. Nih ya, saya ceritain, bagi saya, kalau mau ngajar ya saya berusaha juga menyiapkan yang terbaik. Pertama, bikin slidenya. Bikin slide bukan hal yang mudah. Awalnya, saya biasanya perkirakan harus buat berapa slide disesuaikan dengan waktu di kelas. Lalu setelah itu menentukan pokok-pokok penting apa yang harus disampaikan ke mahasiswa. Setelah itu harus menentukan di slide mana saya harus agak detail menjelaskan/menuntun mahasiswa, di slide mana saya bisa bergerak lebih cepat. Lalu di slide mana saya bisa ngecek pengertian mahasiswa, apakah mereka lost, apakah mereka masih mengikuti. Kalau konsepnya lom nyampe berarti harus saya ulang lagi. Setelah itu mikirin analogi atau contoh2 yang mudah dimengerti untuk materi yng rada susah, dan juga mikir kira2 joke apa yang bisa dikeluarin terus ditaruh di slide yang mana. Paling enak jokenya kalo pas materi OOP, dan di kelas ada yang berpacaran, hampir pasti jadi sasaran.. Ya iyalah, fasilkom+fasilkom ntar anaknya ga inherit sifat baru donggg. Lalu masa pas pacaran di Margo City ngobrol, "Yang, line X kok error ya.." Gak-gak, itu cuma bercanda, maksud saya sih selagi muda ya bergaul gitu, bukan cuma di Fasilkom saja..jangan ngendon di Lab aja..(jangan seperti saya, akibatnya ya gini ini) Coba aja liat bedanya, pergi ke FISIP lihat suasananya, kadang2 mereka bergerombol, maen gitar bareng, nyanyi2, KETAWA BARENG2. Kalau ke Fasilkom, biasanya loh yaa, buka tas...keluarin laptop...buka laptop...pakai earphone..kemudian liat monitor...ketik2..dan lama2....KETAWA2 SENDIRI. Maap2, bercanda :D tp ada benernya kaaaan.

Oke, tadi tentang slide ya, selanjutnya pas delivery alias ngajar. Nah ini menantang sekalee, karakteristik setiap mahasiswa beda-beda, ada yng daya tangkapnya luar biasa, ada yng lebih membutuhkan waktu untuk mencerna. Nah ini, yang dilema.. Ngajar cepat, ada yng ketinggalan. Ngajar lambat ada yng bosen. Nah lo! Jadinya sih pasti ada saat2 bosen, ada saat2 ketinggalan. Kemudian kadang2 ketika ngajar, sedikit banyak itu dipengaruhi juga pertanyaan dari mahasiswa. Yang kadang2 mengakibatkan alur ngajar jadi melenceng..ceng..ceng dari skenario semula. Kalau yang ini memang tidak bisa dihindari.

Tentang mbuat quiz/ujian, suatu saat ada temen yang nanya (bukan dosen), "Lg ngapain Sam?", "Mbuat soal, bingung nih". Dia bilang, ngapain bingung2 pakai saja soal tahun lalu. Hmmm, saya sih bener2 ingin menghindari tipe soal yang sama dengan tahun2 yang lalu. Yaa ga suka aja, mahasiswanya jadi ngapal soal doang. Yang quiz kemaren saya buat berbeda banget sih, jadi pokoknya ada misi2-nya, tiap2 kelompok punya misi yang berbeda. Pokoknya akhir2nya saya buat mereka keliling kampus foto2 dengan grupnya (hayo bingung gak hehehe). Dan untuk membuat quiz ini juga effort-nya guede buanget, pas libur Natal malah mikir quiz... Quiz ini terinspirasi dari seorang dosen di Cargenie Mellon University. Moga2 taon depan bisa dibikin lebih seru. Quiz-nya berkelompok sih yang ini, harapannya sih agar mereka bisa bekerjasama, kan dari tugas/quiz dll ga ada yng berkelompok, isinya individual semua.

Okeh, itu tentang ngajar ya. Sekarang tentang riset. Nah ini sebenernya yang saya kejar. Tapi ya ampun, ngajar saja effort-nya udah gede kan. Kalau mau riset, harus baca paper buanyaks, mikirin ide yang belom terpikir oleh orang lain dll. Kalau saya mau niat riset, bisa dibilang, habis deh weekend saya. Totally no life. Soalnya Senin-Jumat udah sibuk ngajar.

Okeh, lalu sekarang tentang ngoreksi. Ngoreksi itu butuh waktu lamaaaaa. Mood juga ngaruh pas ngoreksi. Kalo mood udah jelek biasanya saya stop ngoreksi, ya soalnya ntar ngaruh ke nasib orang. Lalu ngoreksi kadang2 saya butuh 2 iterasi ya kalo2 ada poin yng salah dll. Nentuin nilai yang pantas dll.

Lalu, jadi dosen itu harus sabaaaaar...sabaaaaar... Kadang2 kita merasa sudah menjelaskan dengan baik, tapi teteeeep aja ada yng salah pas ujian.. Itu kadang2 bikin guemes mes mes mess. Saya jadi pengen njedukin kepala saya ke tembok...

Gimana2? Masi mikir jadi dosen itu nyantai ? Gak kaaan. Ya bisa aja sih saya nyantai-nyantai, tapi ya saya kan harus bertanggung jawab. Kalau saya nyantai mau jadi apa mahasiswanya? Mau dibawa kemana mahasiswa saya? (Kayak lagu-nya Armada)

Mungkin bottom line-nya, jadi dosen itu jam kerja lebih fleksibel..namun kalau masalah nyantai, hmm kayaknya enggak. Ini adalah sesuatu yang serius! (#lebaydikit).

Tuesday, January 03, 2012

Renungan

Beberapa waktu lalu ada hari Natal dan Tahun Baru, banyak orang merenung, sayangnya waktu itu saya gak sempet refleksi hehe.. Pas Natal malah jempol dibedah, pas taon baru malah ngorok dengan sukses.

Tapi hari ini:
Jam 02.30 dinihari @Fasilkom terbangun deh dari tidur. Rasanya pikiran sangat jernih,sangat tenang, sangat bersyukur atas semuanya. Dan tiba-tiba ingin berdoa, ingin mengucap syukur, ingin mendoakan beberapa hal tertentu. Tahun 2011 terus terang udah agak jauh dari Tuhan, agak jarang berdoa, ke gereja juga bolong-bolong hehehe. Berdoalah saya untuk Ibu saya, adik saya, dan seseorang yang baru saya kenal beberapa hari ini. Saya bersyukur memiliki Ibu seperti dia, yang selalu memperhatikan saya, yang rajin menanyakan kabar saya, yang selalu berdoa buat saya. Seperti kata Raditya Dika, perhatian dari orang tua adalah "gangguan" terbaik yang akan pernah kita terima dalam hidup. Untuk Bapak saya, saya tidak mendoakan dia lagi, karena dia sudah tidak ada, tapi saya selalu bersyukur memiliki figur Bapak seperti dia. Saya bersyukur karena dia selalu menggembleng agar saya selalu melakukan yang terbaik, mendidik saya dengan keras, dan seseorang yang bisa menjadi teman ketika saya beranjak remaja, bersyukur atas becandaan-becandaan khasnya, bersyukur atas nilai-nilai orang Maluku yng pernah dia sampaikan. Selalu terasa berat ketika setiap momen penting seperti Natal/Tahun Baru saya melihat keluarga lain lengkap sedangkan kami cuma bertiga. Waktu Bapak masih ada, selalu ada tradisi, tutup tahun tidak boleh kemana-mana. Lalu pas tengah malam pergantian tahun nggak peduli betapa ngantuknya kita dia akan mengajak untuk berdoa sama-sama sekeluarga. Untuk adik saya juga sangat bersyukur, di tengah kesibukan yang luar biasa pun dia sempat menanyakan kabar saya, selalu menjadi teman yang asyik bagi saya, selalu mensupport dengan pilihan yang saya ambil. Terus terang saya bangga dengan apa yang sudah dia raih, dia sudah bisa mandiri, diberikan karir yang cukup lancar sampai saat ini dan memperoleh lebih dari cukup. Semoga dia tetap rendah hati.


Merenung tentang hidup, jadi ingat buku yang saya baca di Kinokuniya kemarin, judulnya Advancing Your Career. Di bab pertamanya (ditulis oleh seorang Professor di Harvard), ada bab tentang "apa sih yang ingin kamu lakukan dalam hidupmu", ya intinya yang namanya mendefinisikan tujuan hidupmu (purpose) itu penting banget. Pekerjaanmu, tempat kuliahmu, hobimu dan lain-lain itu adalah bukan yang utama tapi berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuanmu. Cukup menarik dia mengatakan bahwa dulu waktu muda, tiap hari dia menyediakan waktu satu jam untuk merenung/melakukan sesuatu yng religius, berusaha mendefinisikan tujuan hidupnya.

Terakhir, individual achievement itu penting, namun hidup itu bukan cuma tentang individual achievement. Bermanfaat bagi orang lain menurut saya jauh lebih bermakna e.g. membantu orang lain untuk mengeluarkan semua potensi mereka supaya mereka dapat mencapai sesuatu. Betapa pintarnya seseorang, betapa kayanya seseorang kalau mereka belum bermanfaat bagi orang lain saya pikir masih ada kurang dalam hidup mereka.

Semoga apa yang saya lakukan dalam peran saya saat ini dapat memuliakan Tuhan dan bermanfaat bagi saya sendiri/orang lain.
Amin.

/* Time to code agaaaaiiiin*/

Wednesday, November 23, 2011

2012 Dream

I've set my ultimate dream for 2012. Publish one paper in SIGIR/CIKM 2012. I only need one.
Please help me God...


Sunday, November 06, 2011

Film

Sudah agak lama tidak menonton bioskop, akhirnya minggu lalu nonton beberapa film.
Yang pertama nonton The Three Musketeers, bagi saya sih filmnya biasa saja, dengan humor yang tidak biasa. Namun, karena waktu nonton film ini bersama teman dosen lain yang masih j*mbl* juga, jadi lucu juga soalnya ada beberapa kata-kata dalam film ini yang "menohok" terutama dari karakter si Athos (salah satu Musketeers).

Contoh:
Jangan percaya siapapun, terutama wanita. Engkau akan hidup lebih lama

Hidup itu terlalu singkat. Namun terlalu lama jika tanpa seseorang di sisimu


Film ke-2 judulnya Real Steel, sebelom nonton saya sangat meremehkan kualitas film ini. Ternyata setelah nonton film ini, hmmm cukup bagus ternyata. Walau filmnya tentang robot, aspek emosional yang dimasukkan cukup terasa juga. Jadi jangan heran kalo penonton juga ada yang nangis :P Baguslah pokoknya film ini. Di IMDB juga ternyata film ini ratingnya tinggi, jadi gak heranlah. Jadi inget bokap setelah nonton film ini. Miss you dad!

Tuesday, November 01, 2011

Campur campur

Ketika naik ojek tadi, seketika muncul di pikiran mengenai "ajaran2/kebiasaan2/perlakuan2" yang saya alami dari kecil sampe remaja, yaitu waktu saya tumbuh di lingkungan yang mixed. Saya sebut mixed karena walau saya sampe SMU tinggal di Salatiga yang notabene adalah tanah Jawa, orang tua saya sendiri bukan orang Jawa. Papa saya orang Ambon asli, Ibu saya keturunan Tionghoa dari Nusa Tenggara Timur.
Dibesarkan di lingkungan kultur yang campur-campur ini, banyak sekali kebiasaan2/aturan2 yang diajarkan/diberitahukan kepada saya, yang mungkin bagi sebagian orang terlihat agak "aneh".
Contoh :
- Jangan pernah bilang mau pergi ke suatu tempat yng "penting", jika kamu nggak bisa kesana.
Maksudnya? Hmm, saya sendiri nggak berani njelasinnya :D Interpretasikan sendiri saja.
- Kalau misalnya kamu sudah bilang mau layat seseorang maka kamu harus datang.
- Supaya nggak kena guna-guna pakailah (maaf) celana d*l*m terbalik.
- Kalau kita lagi bertamu terus disuguhi Teh tanpa hidangan lain, itu istilahnya namanya teh
berani.
- Dilarang menjalin hubungan (e.g. pacaran/nikah) dengan orang lain yang masih satu pela
gandong.
- Ning sekolah kowe kudu ngomong Jowo, alasane yo kowe kan wong Jowo. Yen kowe Jowo yo
ngomongo Jowo. Ini yang rada membekas waktu awal - awal SMP. Soalnya saya nggak terlalu
fasih bahasa Jawa waktu itu. Sekarang sih boleh diadu medhok dengan siapapun. Asal bukan bahasa Krama
aja hehehe.
- Jangan makan sambil berdiri.

Sempat juga merasakan hal-hal yang sedikit rasis waktu masih kecil. Anak pribumi suka mem-bully anak keturunan Tionghoa dengan memanggil Cino. Walau bukan saya yang jadi target, pengalaman tsb cukup membekas ya karena Mama saya Chinese. Waktu tahun 1998, pas Indonesia lagi mencekam dengan serangkaian kerusuhan di berbagai daerah, Mama berpesan kepada saya, kalau saya ditanya apakah kamu China, jawab tidak. Walau sebenernya saya juga merasa gak bakal ditanyain seperti itu karena wajah saya gak China2 amat karena pengaruh gen Papa saya kali ya :P .

Berkumpul dengan saudara-saudara juga menjadi sedikit aneh, kalau kumpul dengan keluarga Papa, mereka pernah bilang, wah ini bukan Ambonn, berhubung logat saya SUPER MEDHOK. Bahkan 4 tahun di Bandung, 2 tahun di Jakarta, 3 tahun di Belanda pun tidak sanggup merenggut kemedhokan saya. Kadang-kadang kurang percaya diri dengan medhok ini :P seems not cool :P ! Oh ya sekedar info, kalau anda ingin mengetes kemedhokan seseorang, mintalah dia untuk mengucapkan kata berikut: "Abdul Kadir". Perhatikan betapa njeder ndhewer ndhewer ketika dia mengucapkan "dul" dan "dir"

Btw, kalau berkumpul dengan keluarga dari Mama juga begitu, kayak beda sendiri, yang lain pada putih-putih, rambut lurus sedangkan saya kulit coklat,rambut berombak.

Alhasil saya selalu bingung kalau ditanya, kamu orang mana? Mau jawab Ambon tapi kok medhok, Mau jawab Jawa tapi ya nama saya ga ada Jawa2nya sama sekali... Nasib campur-campur :P

Mimpi Satu Juta Dollar

Beberapa waktu lalu ketika saya lagi jalan-jalan ke Plaza Senayan, ada acara launching buku Merry Riana di Kinokuniya, yang pada dasarnya menceritakan kisahnya dia sampai sukses sekarang ini. Hmm, nih orang pasti hebatlah. Kuliah di NTU, Electrical Engineering terus dia mendapatkan 1 juta dollar pertamanya pas umur 26 kalo nggak salah. Yah kagum pastilah. Tapi entah kenapa males baca bukunya, lihat judulnya saja sudah agak malas. Soalnya saya berpikir sudah tahu intinya dari buku itu. Ya pokoknya jadi orang jangan takut bermimpi, siapapun berhak bermimpi yang tinggi, lalu ketika sudah punya mimpi ya dikejar mati-matian. Kalau gak dapet mimpinya ya ganti mimpinya, terus begitu.

Lalu apakah mimpi harus seperti Merry? Supaya punya duit satu juta dollar? Ya nggak haruslah. Yah Merry sendiri punya mimpi seperti itu karena dilatarbelakangi kehidupannya yang agak kesulitan keuangan waktu kuliah. Jadi dia ceritain, bahwa dia hidup prihatin ketika kuliah. Hingga akhirnya dia punya mimpi suatu saat untuk memiliki kebebasan finansial. Kelebihan nih orang kalau yang aku tangkap ya dia bener-bener fokus dan gak pernah menyerah dalam mengejar mimpinya.

Btw, ketika Raditya Dika ditanya, apakah mimpi satu juta dollar anda? Dia jawab, renang di Ancol minggu depan hahahahaha LOL =)) Hmm, ayo kita bermimpi! Tapi jangan lupa bangun hehehe :D

Monday, October 24, 2011

DDP

Aduh.. Tadi liat-liat hasil kerja mahasiswa di Quiz 2 DDP. Hmm, kok masih ada yang nge-blank ya... Moga-moga UTS hasilnya baik-baik deh...

Pengalaman Apply US Visa - Jakarta Embassy

Pengen nulis ttg pengalaman apply US Visa :P Soalnya apply tanpa bantuan siapapun, yeah!! ;)
Proses melakukan lamaran aplikasi untuk US Visa ternyata tidak berbelit-belit. Semua syarat dan langkah-langkah yang harus dilakukan sudah cukup jelas dicantumkan di website kedutaan Amerika. Anda bisa lihat disini http://jakarta.usembassy.gov/howtoapply.html. Secara umum ada tiga tahap yaitu mengisi aplikasi secara elektronik, membayar fee ke bank yang sudah ditentukan, dan interview.

Aplikasi Elektronik
Anda harus mengisi semacam form elektronik. Buanyak buangeeet pertanyaannya. Sediakan waktu kira-kira 1-1.5 jam untuk sabar mengisi dengan SABAR dan TELITI jawaban dari pertanyaannya. Kalau dilihat sih duetil buanget, sampe pendidikan dari SD sampe yang terkini disuruh ngisi. Pokoknya jangan sampe salah ngisi, kalau gak mau disuruh pulang pas datang ke embassy. Oh iya, pas terakhir2 disuruh ngupload foto juga, dan ada spesifikasi khusus untuk fotonya e.g. 5x5, latar belakang putih dll. Saya sih waktu itu foto di Jalan Sabang, banyak tempat foto yang udah tau spesifikasi tersebut. Orang di depan tokonya aja udah ada tulisan "Foto utk US Visa dll"

Membayar Fee
Kita mbayarnya ke Bank Permata atau Standard Chartered, udah ada daftar cabangnya jg.

Interview
Ini yang paling seruuuuu!#Halah. Interviewnya harus datang ke kedutaan Amerika di daerah Gambir sono. Waktu itu sih milih interview pagi jam 07.00. Paling lambat dateng 30 menit sebelom jadwal interview. Saya datang sekitar jam 06.00, kirain masih sepi, ya amploppp udah ada 20-an orang ngantri. Ngantrinya rada "aneh", pertama-tama disuruh nunggu di jalan kecil sebelah kedutaan. Baru dekat-dekat 06.30 disuruh jalan ke depan kedutaan. Nyampe depan kedutaan disuruh kasih liat paspor sama tanda appointment kita. Abis itu ngantri lagi untuk security clearance masuk di kedutaan. Biasalah, lewat detector. Habis itu ngantri lagi nunggu loket buka. Sekitar jam 7 lewat, buka loketnya, dicek dokumen paspor lama + baru, hasil print konfirmasi aplikasi yang kita submit, dan foto 5x5. Di loket tersebut ditanya2 ttg informasi dasar aja sih. Mungkin buat verifikasi saja. Habis itu kita dikasih semacam kartu putih, lalu ada nomor grupnya. Ok deh, setelah dari loket nungguuu lagiiiii. Jadi nanti grup kita akan dipanggil terus kita diminta sidik jari elektronik. Habis itu....nunggu lagiiiiii......Terakhir tapi ini, yeaah, interview. Yang interview bule, nanya tujuan ke US, mau ngapain di US, berapa lama di US. Trus karena keperluan saya itu conference ya sudah ditanyain conferencenya itu tentang apa. Habis itu saya nawarin nunjukin invitation letter dll. Setelah itu orangnya kayaknya ngeliat-liat, ngetik-ngetik sekitar 2 menitan hening...dan akhirnya your visa is approved! Jadinya cuma tiga hari, diambil di gedung Fedex ciputat sono.

Oiya, pas interview ada kejadian menarik sih. Ya jadi kan interviewnya di loket2 gitu kan, trus ada mic di luar loket, jadinya kita bisa denger setiap wawancara itu ngomongin apa. Kasian ada satu anak, kayaknya baru lulus SMU. Kira-kira terjemahan bebasnya gini :ditanyain, mau ngapain di US? Kuliah. Kuliah apa? Engineering. Kenapa pengen kuliah engineering? Karena menarik. Latar belakang studi apa yang sudah mendukung anda untuk memilih engineering? Fisika. Tolong kasih tau saya sesuatu ttg Fisika?............ (anak itu diam) Terserah mau kasih tau apa saja, asal ttg Fisika?............................. (anak itu diam) Pakai bahasa Indonesia juga enggak apa-apa............................ (anak itu tetap diam). Dan setelah itu berlanjut ke pertanyaan selanjutnya.

Yah begitulah pengalaman apply US Visa, secara umum sih nggak terlalu ribet cuman capek pas antri saja sih .Pokoke, baca semua syarat yang ada di halaman http://jakarta.usembassy.gov/howtoapply.html. Lalu, jangan terlalu liat orang laen, ada yang bawa KTP-lah, KK-lah dll Sempet takut aja, emang disuruh bawa yaa.. Pokoke liat di web itu, kalo ga disebut ya udah ga usah dibawa.